Pengantar Tulisan-Tulisan Berikutnya

Ternyata sudah 6 tahun berlalu sejak saya terakhir menulis di blog ini. Kini saya menganggap menulis sebagai salah satu kemampuan terbaik saya saja, entah bisa diandalkan atau tidak. Saya berusaha keras untuk memikirkan bagaimana saya ingin tidak menyerah. Saya ingin terus menulis, tapi saya merasa tulisan saya sama sekali tidak indah.

Continue reading “Pengantar Tulisan-Tulisan Berikutnya”

Ketika Ngeblog Bukan Sekadar Ngeblog

Jika ada yang bertanya mengapa saya memutuskan untuk ngeblog, mungkin jawaban terbaiknya adalah karena saya sangat mencintai dunia tulis-menulis. Saat saya menulis sebuah tulisan dan berhasil menyelesaikannya, saya benar-benar merasa bahagia–apalagi jika tulisan itu dibaca oleh satu orang atau bahkan lebih. Pada awalnya, saya lebih banyak memfokuskan blog saya pada kejadian yang saya alami sehari-hari. Bisa dibilang, dulu blog saya merupakan tempat curhat atau online diary yang bisa dibaca oleh orang lain. Selain berfungsi sebagai online diary, saya juga ‘meletakkan’ banyak tulisan saya yang sudah jadi dan yang sudah dimuat di tempat-tempat lain di dalam blog saya.  Continue reading “Ketika Ngeblog Bukan Sekadar Ngeblog”

Still Alice: Novel Pengingat Diri

Sumber: https://thebooklyclub.files.wordpress.com/ 

Saat baru memulai membaca e-book “Still Alice”, saya sama sekali nggak menyangka bahwa buku ini ‘berat’. Bukan karena novel ini terlalu tebal atau karena topik yang diangkatnya nggak saya kuasai, tapi justru karena tema dan ceritanya. Setelah lama nggak membaca novel, “Still Alice” berhasil membuat saya terhipnotis dengan segala kata-kata dan alur ceritanya. Dari kacamata seorang pembaca, saya telah menjadikan novel “Still Alice” sebagai pengingat diri, terutama karena satu hal.

Continue reading “Still Alice: Novel Pengingat Diri”

Kilas Balik Tahun Lalu di Tahun yang Baru

Apa yang kamu rasakan di tahun baru kemarin? Sudah hampir dua minggu tahun baru 2015 berlalu. Pada malam 31 Januari 2014 yang lalu, saya mempunyai dua pilihan yang sama sekali berbeda di Pulau Yiliet, Misool, Raja Ampat. Pertama, tidur dan meringkuk di kamar kantor yang cukup hangat dan gelap. Kedua, menunggu tamu-tamu kapal pesiar tiba di Pulau Yiliet untuk merayakan tahun baru dan menonton pesta kembang. Lalu, manakah yang saya pilih? Continue reading “Kilas Balik Tahun Lalu di Tahun yang Baru”

Menikmati Senja di Timur Indonesia

Seperti nama blog ini, Senja Moktika, saya selalu menemukan “Senja” sebagai sesuatu yang spesial. Senja yang memang lebih sering muncul dalam semburat jingga, selalu berhasil menenangkan mata dan hati. Barisan warna-warni senja bahkan lebih mencolok mata daripada tumpukan gulungan kain yang saya temui di toko-toko Passer Baroe.

Continue reading “Menikmati Senja di Timur Indonesia”

Membaca Perjalanan dalam Perjalanan (Ulasan buku The Dusty Sneakers)

Ini kali pertama saya membaca cerita perjalanan dalam sebuah perjalanan dari kacamata seorang pejalan. Di waktu-waktu sebelumnya, saya membaca dari kacamata seorang mahasiswi yang menulis skripsi tentang catatan perjalanan yang ditulis oleh perempuan. Meski dari kacamata yang sama sekali berbeda, membaca cerita perjalanan memang selalu menyenangkan, terutama ketika saya bisa menghubungkannya dengan pengalaman-pengalaman saya sendiri. Continue reading “Membaca Perjalanan dalam Perjalanan (Ulasan buku The Dusty Sneakers)”