Saat baru memulai membaca e-book “Still Alice”, saya sama sekali nggak menyangka bahwa buku ini ‘berat’. Bukan karena novel ini terlalu tebal atau karena topik yang diangkatnya nggak saya kuasai, tapi justru karena tema dan ceritanya. Setelah lama nggak membaca novel, “Still Alice” berhasil membuat saya terhipnotis dengan segala kata-kata dan alur ceritanya. Dari kacamata seorang pembaca, saya telah menjadikan novel “Still Alice” sebagai pengingat diri, terutama karena satu hal.
Category: Ulasan
Membawa Anida ke Papua
Sudah dua bulan berlalu sejak saya pertama kali bertemu dengan Anida Dyah tanpa sengaja di Jogjakarta. Anid, begitu dia biasa dipanggil, adalah sosok perempuan mungil yang ceria, dengan intonasi suara yang khas—begitu dewasa dan menenangkan. Dan kali ini, saya akan menceritakan bagaimana saya membawanya ke Papua. Continue reading “Membawa Anida ke Papua”
Membaca Perjalanan dalam Perjalanan (Ulasan buku The Dusty Sneakers)
Ini kali pertama saya membaca cerita perjalanan dalam sebuah perjalanan dari kacamata seorang pejalan. Di waktu-waktu sebelumnya, saya membaca dari kacamata seorang mahasiswi yang menulis skripsi tentang catatan perjalanan yang ditulis oleh perempuan. Meski dari kacamata yang sama sekali berbeda, membaca cerita perjalanan memang selalu menyenangkan, terutama ketika saya bisa menghubungkannya dengan pengalaman-pengalaman saya sendiri. Continue reading “Membaca Perjalanan dalam Perjalanan (Ulasan buku The Dusty Sneakers)”