Kembali Belajar Menulis

Tidak ada yang lebih menyenangkan daripada menulis–setidaknya, buat saya sendiri.

Sejak cerpen anak-anak saya pertama kali dimuat 10 tahun yang lalu tepat di hari Paskah dan hari ulang tahun saya yang ke-12 di Kompas Anak, saya terus dan terus menulis. Meskipun sempat dihinggapi kekecewaan karena saat duduk di bangku SMP dan SMA tidak berhasil menerbitkan satu buah novel pun sementara beberapa orang sahabat menulis sudah menerbitkan novel-novel yang bagus, saya akhirnya kembali menulis.

Setelah setahun yang lalu saya mengikuti Kelas Menulis dan Berpikir Kreatif angkatan pertama yang diajar oleh penulis sekaligus guru menulis favorit saya, Ayu Utami, tahun ini, pada 21 Juni 2014, saya kembali mengikuti sebuah kelas menulis dengan genre yang sama sekali berbeda. Saya tidak akan serta-merta menyebut diri saya sebagai seorang pejalan hanya karena saya bepergian beberapa kali dalam setahun, tapi saya bisa bilang bahwa saya sangat menyukai jalan-jalan. Dan berangkat dari kesukaan saya akan jalan-jalan itulah, akhirnya saya mulai mengikuti dunia ‘penulisan catatan perjalanan’, terutama yang ada di Indonesia atau yang biasa disebut dengan ‘travel writing’. 

Seiring dengan berkembangnya teknologi, blog pun hadir sebagai salah satu media travel writing. Sebentar, kok saya tiba-tiba jadi ingat tentang skripsi saya? Oke, ini topik lain. Yang jelas, travel writing yang hadir dalam blog, atau yang biasa disebut dengan travelblog, telah membuat travelblogging menjadi sebuah aktivitas yang menarik. Catatan perjalanan berkolaborasi dengan teknologi, menjadikan perjalanan terasa begitu mudah dan menyenangkan. Mengapa demikian? Itu karena travelblogging memungkinkan para travelblogger atau para penulisnya untuk membagikan kisah perjalanan mereka dari berbagai belahan dunia kepada para pembaca yang berada di belahan dunia yang lain melalui internet.

Sebelum saya melantur lebih jauh, sebenarnya dalam postingan ini, saya hanya ingin membagikan pengalaman saya sebagai salah satu peserta #TravelNBlog pertama.

Jadi begini…

Ketika duo Indohoy (@indohoy), Kak Vindhya (@ibupenyu), serta Wira (@wiranurmansyah) sibuk berkoar bahwa mereka akan mengadakan sebuah kelas yang membahas travelblogging bernama #TravelNBlog di Twitter, saya tidak bisa lebih bahagia lagi. Saya langsung cepat-cepat mendaftar dan memenuhi berbagai pesyaratan, hingga voila! akhirnya saya berhasil menjadi salah satu peserta kelas #TravelNBlog.

Dan saat hari kelasnya tiba, saya berangkat pagi-pagi sekali dari rumah menuju ke Kuningan, kantor Wego Indonesia (berhubung rumah saya jauuuh sekali). Usaha saya bangun pagi pun tidak sia-sia, saya menjadi peserta pertama yang hadir di sana, selain Kak Vira yang menjadi salah satu pengajar, dan suaminya.

Hari itu saya belajar banyak sekali. Mulai dari teknik dasar travelblogging yang diberikan oleh Mas Arief Rachman (@arievrahman), di mana dia menekankan pentingnya kemampuan bernarasi dalam sebuah postingan travelblog, travelblogging in English yang diberikan oleh duo Indohoy (@indohoy), teknik fotografi dari Wira (@wiranurmansyah), hingga materi tentang pentingnya SEO dalam travelblogging yang diberikan oleh Kak Firsta (@discoverurindo). Berkat mengikuti kelas #TravelNBlog, saya pun menjadi lebih produktif dalam menulis di blog saya, meskipun nggak melulu tentang traveling. 🙂

Sejujurnya, saya ingin sekali mengikuti #TravelNBlog2 dua minggu lalu, tapi apa daya, saya hanya bisa melihat keseruan kelas tersebut dari jauh, dari Papua Barat. Hiks. Akhir kata, saya ingin berterima kasih kepada semua pihak yang sudah mau berbagi ilmu, terutama di kelas #TravelNBlog pertama yang saya ikuti. Saya belajar banyak dan motivasi saya untuk menulis juga bertambah! Yaaay!

Mari tetap menulis dan jalan-jalan!

n.b. Silakan baca tulisan Wira Nurmansyah di blognya, tentang #TravelNBlog pertama. Saya juga mau berterima kasih kepada Wira yang sudah mau menampangkan wajah dan mata sipit saya di postingannya. Hehe…